Selasa, 29 Maret 2011
di
10.01
|
MALILI, UPEKS--Implementasi visi Kabupaten Luwu Timur sebagai daerah Agrobisnis yang mengarah pada Agro Industri dilakukan oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Luwu Timur dalam bentuk menggerakkan usaha rumah tangga (home industry).
Beberapa usaha rumah tangga baru yang mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Luwu Timur Tahun Anggaran 2010 antara lain Industri kerajinan tangan (handicraft) Lampia, industri sepatu, serta industri coklat yang dipusatkan pada Bengkel Industri Lampia, Desa Harapan kecamatan Malili.
Bengkel Industri Lampia yang merupakan binaan Dinas Koperindag Lutim ini telah dimulai dengan pelatihan Industri handicraft dengan memanfaatkan limbah kayu sebagai bahan baku seperti yang diungkapkan Kepala Dinas Koperindag, Firnandus Ali dalam laporannya pada kunjungan Wakil Bupati Luwu Timur, Selasa (2/11) lalu. “Bahan baku yang digunakan merupakan pemanfaaatan limbah kayu dan kita patut berbangga karena produk ini sudah mendapatkan pasaran dari permintaan beberapa hotel di Jakarta,” ungkap Firnandus Ali.
Pelatihan yang telah dilakukan sudah memasuki angkatan kedua yang mengikutsertakan masing-masing 2 orang perwakilan dari 11 Kecamatan di Luwu TImur. Untuk memberikan latihan industri rumah tangga ini, Dinas Koperindag bekerjasama dengan para instruktur dari Bogor yang dipimpin oleh Budi Prasetyo. Pelatihan ini diberikan selama satu bulan per angkatan.
Industri handicraft ini telah menghasilkan beberapa produk kerajinan tangan berbahan kayu, diantaranya tempat tissue, nampan/baki, tempat pulpen, tempat kartu nama, lemari, meja biro, tempat aksessoris, peralatan dapur dan gantungan kunci.
Wakil Bupati Luwu Timur, Muh Thoriq Husler menyampaikan penghargaan atas inisiatif pelatihan industri sebagai upaya peningkatan perekonomian masyarakat. “Kita harapkan agar masyarakat Luwu Timur berbangga menggunakan produk lokal. Selain itu, kualitas produk, model dan pengemasan yang baik agar terus ditingkatkan sehingga produk Luwu Timur dapat bersaing dengan produk-produk lain,” terang Husler dalam sambutannya.
Selain melihat hasil kerajinan tangan industri handicraft, Thoriq Husler juga melihat kerajinan sepatu yang berbahan baku kulit sapi, kulit ular dan kulit kadal. “Usaha sepatu ini bahkan telah mendapat pesanan sepatu khusus dari Bupati Luwu Timur dan beberapa Kepala Dinas di lingkup Pemkab Lutim,” jelas Makmur, Pimpinan Program Bengkel Industri ini Lampia.
Dalam perencanaan pengembangan di waktu mendatang, selain usaha handicraft dan usaha sepatu, juga telah direncanakan pengembangan usaha pembuatan coklat dalam bentuk bubuk coklat dan permen coklat.
Beberapa usaha rumah tangga baru yang mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Luwu Timur Tahun Anggaran 2010 antara lain Industri kerajinan tangan (handicraft) Lampia, industri sepatu, serta industri coklat yang dipusatkan pada Bengkel Industri Lampia, Desa Harapan kecamatan Malili.
Bengkel Industri Lampia yang merupakan binaan Dinas Koperindag Lutim ini telah dimulai dengan pelatihan Industri handicraft dengan memanfaatkan limbah kayu sebagai bahan baku seperti yang diungkapkan Kepala Dinas Koperindag, Firnandus Ali dalam laporannya pada kunjungan Wakil Bupati Luwu Timur, Selasa (2/11) lalu. “Bahan baku yang digunakan merupakan pemanfaaatan limbah kayu dan kita patut berbangga karena produk ini sudah mendapatkan pasaran dari permintaan beberapa hotel di Jakarta,” ungkap Firnandus Ali.
Pelatihan yang telah dilakukan sudah memasuki angkatan kedua yang mengikutsertakan masing-masing 2 orang perwakilan dari 11 Kecamatan di Luwu TImur. Untuk memberikan latihan industri rumah tangga ini, Dinas Koperindag bekerjasama dengan para instruktur dari Bogor yang dipimpin oleh Budi Prasetyo. Pelatihan ini diberikan selama satu bulan per angkatan.
Industri handicraft ini telah menghasilkan beberapa produk kerajinan tangan berbahan kayu, diantaranya tempat tissue, nampan/baki, tempat pulpen, tempat kartu nama, lemari, meja biro, tempat aksessoris, peralatan dapur dan gantungan kunci.
Wakil Bupati Luwu Timur, Muh Thoriq Husler menyampaikan penghargaan atas inisiatif pelatihan industri sebagai upaya peningkatan perekonomian masyarakat. “Kita harapkan agar masyarakat Luwu Timur berbangga menggunakan produk lokal. Selain itu, kualitas produk, model dan pengemasan yang baik agar terus ditingkatkan sehingga produk Luwu Timur dapat bersaing dengan produk-produk lain,” terang Husler dalam sambutannya.
Selain melihat hasil kerajinan tangan industri handicraft, Thoriq Husler juga melihat kerajinan sepatu yang berbahan baku kulit sapi, kulit ular dan kulit kadal. “Usaha sepatu ini bahkan telah mendapat pesanan sepatu khusus dari Bupati Luwu Timur dan beberapa Kepala Dinas di lingkup Pemkab Lutim,” jelas Makmur, Pimpinan Program Bengkel Industri ini Lampia.
Dalam perencanaan pengembangan di waktu mendatang, selain usaha handicraft dan usaha sepatu, juga telah direncanakan pengembangan usaha pembuatan coklat dalam bentuk bubuk coklat dan permen coklat.
Diposting oleh
my blog
Label:
senibudaya
0 komentar:
Posting Komentar